JURNAL METODE PENUGASAN DALAM TEKNIK SIPIL
RISET OPERASI
Disusun Oleh :
Saiful Yuyun Ichwan
15317454
Mata Kuliah :
Operation Riset
Dosen :
Doddy Ary Suryanto, ST., MT
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kampus D, Jl. Margonda
Raya, Depok, Jawa Barat
Tahun 2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Metode Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Masalah Penugasan
2.2 Model Matematis Penugasan
BAB III STUDI KASUS
3.1 Masalah Minimasi
BAB IV PENUTUPAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latas Belakang
Pemrograman Linier disingkat
PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas
untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan
biaya. PL banyak diterapkan dalam masalah ekonomi, industri, militer,
social dan lain-lain. PL berkaitan dengan penjelasan suatu kasus dalam dunia
nyata sebagai suatu model matematik yang terdiri dari sebuah fungsi tujuan
linier dengan beberapa kendala linier.
Masalah penugasan (assignment
problem), seperti juga masalah transportasi merupakan suatu kasus khusus yang
ditemui dalam pemrograman linear. Permasalahan penugasan atau assignment problem adalah suatu persoalan
dimana harus melakukan penugasan terhadap sekumpulan orang yang kepada
sekumpulan job yang ada, sehingga tepat satu orang yang bersesuaian dengan
tepat satu job yang ada. Misalkan setiap 4 orang dengan 4 job yang ada
menghasilkan 4! yaitu 24 kemungkinan yang ada. Namun yang dicari disini atau
fungsi objektifnya adalah mencari biaya seminimum mungkin sehingga dalam
penugasan ini bagi orang yang melakukan penugasan dapat mengeluarkan biaya
seminimum mungkin. Walaupun untuk menyelesaikan masalah penugasan ini
dapat digunakan metode numeratif ataupun metode transportasi, tetapi lebih
disarankan untuk digunakan metode
Hungarian. MetodeHungarian dikembangkan oleh seorang ahli matematika
berkebangsaan Hungaria yang bernama D Konig pada tahun 1916.
1.2 Rumusan
Masalah
Dalam masalah penugasan, kita akan mendelegasikan sejumlah
tugas (assignment) kepada sejumlah penerima tugas (assignee) dalam basis
satu-satu sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal atau kerugian yang minimal.
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan yang akan dicapai dengan menyelesaikan masalah
ini adalah berusaha untuk menjadwalkan setiap assignee pada
suatu assigment sedemikian rupa sehingga kerugian yang ditimbulkan
minimal atau keuntungan yang didapat maksimal. Yang dimaksud dengan kerugian
dalam masalah ini adalah biaya dan waktu, sedangkan yang termasuk keuntungan
adalah pendapatan,laba, dan nilai kemenangan.
1.4 Metode Penulisan
Dalam menyelesaikan makalah ini, penyusun melakukan
metode penelaahan melalui studi pustaka dan studi kasus untuk melengkapi materi
atau data-data dalam penyusunan makalah ini. Penyusun melakukan studi pustaka
dan studi kasus dari berbagai sumber buku, dan Internet.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah
Definisi Teori Antrian
Masalah penugasan berkaitan dengan keinginan
perusahaan dalam mendapatkan pembagian atau alokasi tugas (penugasan) yang
optimal, dala arti apabila penugasan tersebut berkaitan dengan keuntungan maka
bagaimana alokasi tugas atau penugasan tersebut dapat memberikan
keuntugan yang maksimal, begitu pula sebaliknya bila menyangkut biaya.
Contoh kegiatan yang termasuk masalah penugasan antara lain yaitu: penempatan
karyawan pada suatu posisi jabatan di perusahaan, pembagian wilayah tugas
salesman, pembagian tugas dalam suatu tim renang estafet.
Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa pada
masalah penugasan disyaratkan suatu penugasan satu-satu, sehingga
jumlah assignee dan assignment harus sama. Bila dalam suatu
masalah ditemui jumlah assignee dan assignment berbeda, maka perlu ditambahkan
suatu assignee/assignment dummy untuk menyamakan jumlahnya.
Secara
umum langkah-langkah penyelesaian masalah penugasan adalah:
1. Identifikasi dan penyederhanaan masalah
dalam bentuk tabel penugasan.
2. Untuk kasus minimalisasi, mencari biaya terkecil
untuk setiap baris, dan kemudian menggunakan biaya terkecil
tersebut untuk mengurangi semua biaya yang ada pada baris yang sama. Sedangkan
untuk kasus maksimalisasi, mencari nilai tertinggi untuk setiap baris yang
kemudian nilai tertinggi tersebut dikurangi dengan semua nilai yang ada dalam
baris tersebut.
3. Memastikan semua baris dan kolom sudah
memiliki nilai nol. Apabila masih ada kolom yang belum memiliki nilai nol, maka
dicari nilai terkecil pada kolom tersebut untuk selanjutnya digunakan untuk
mengurangi semua nilai yang ada pada kolom tersebut.
4. Setelah semua baris dan kolom memiliki
nilai nol, maka langkah selanjutnya adalah memastikan atau mengecek
apakah dalam tabel penugasan tersebut, telah berhasil ditemukan nilai nol,
sebanyak sumber daya (bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya
lainnya) yang juga tercermin dengan jumlah barisnya. Misalnya bila yang akan
ditugaskan adalah 4 karyawan, maka harus ditemukan nilai nol sebanyak 4 buah
yang terletak di baris dan kolom yang berbeda. Sebaiknya dimulai dari baris
yang hanya memiliki 1 nilai nol. Langkah ini menganduk arti bahwa setiap
karyawan hanya dapan ditugaskan pada satu pekerjaan saja.
5. Apabila belum, maka langkah selanjutnya adalah
menarik garis yang menghubungkan minimal dua buah nilai nol dalam tabel
penugasan tersebut.
6. Selanjutnya, perhatikan nilai-nilai yang belum
terkena garis. Pilih nilai yang paling kecil, kemudian pergunakan untuk
mengurangi nilai-nilai lain yang belum terkena garis, dan gunakan untuk menambah
nilai-nilai yang terkena garis dua kali.
7. Dari hasil lagkah ke-6 tersebut, apakah
sekarang telah berhasil ditemukan nilai nol sejumlah atau sebanyak sumber daya
(bisa karyawan, mesin, alat transportasi, atau sumber daya lainnya) yang juga
tercermin dengan jumlah barisnya.
8. Jika sudah, maka masalah penugasan telah
optimal, dan apabila belum maka perlu diulangi langkah penyelesaian ke-5
di atas.
Maksud dari penugasan adalah menetapkan jumlah
sumber-sumber yang tugaskan kepada sejumlah tujuan (satu sumber untuk satu
tujuan), sedemikian hingga didapat ongkos total yang minimum atau keuntungan
total yang maksimum. Biasanya yang dimaksud dengan sumber ialah pekerja.
Sedangkan yang dimaksud dengan tujuan adalah obyek dari pekerjaan tersebut.
Jadi, masalah penugasan akan mencakup sejumlah m sumber yang mempunyai n tugas.
Ada n! (n faktorial) penugasan yang mungkin dalam suatu masalah karena
berpasangan satu-satu. Apabila pekerjaan i (i= 1,2,3,....n) ditugaskan kepada
obyek j (j=1,2,3,...m) akan muncul biaya penugasan Cn maka sudah jelas bahwa
tujuan dari penugasan adalah mencari ongkos dari tiap-tiap pekerjaan kepada
obyek dengan total ongkos yang minimum atau memberikan keuntungan yang
maksimum.
2.2 Metode Penyelesaian
Masalah penugasan dapat dijelaskan dengan mudah
oleh suatu matrik segi empat,dimana baris-barisnya menunjukkan sumber-sumber
dan kolomnya menunjukkan tugas-tugas Sebelum model dapat dipecahkan dengan
teknik penugasan terlebih dahulu diseimbangkan dengan menambah
pekerjaan-pekerjaan atau obyek semu (dummy) bergantung pada apakah m<n atau
m>n, sehingga diasumsikan bahwa m=n. Secara matematis, model penugasan ini
dapat dinyatakan sebagai berikut: Dengan demikian, model persoalan
penugasan ini adalah Minimum (maksimum) Denganbatasan : Dan
xij >0 atau 1
BAB III
STUDI KASUS
3.1 Masalah Minimasi
PT. Sindoro Muncul memiliki sebuah pabrik yang
akan memproduksi 2 jenis produk, yaitu kain sutera dan kain wol. Untuk
memproduksi kedua produk diperlukan bahan baku benang sutera, bahan baku
benang wol dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan benang sutera adalah 60 kg
per hari,benang wol 30 kg per hari dan tenaga kerja 40 jam per hari. Kebutuhan
setiap unit produk akan bahan baku
dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam table berikut:
Gambar 3.1 Tabel Studi Kasus
Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp
40 juta untuk kain sutera dan Rp 30 juta untuk kain wol. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi
setiap hari agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal.
Langkah-langkah:
1.
Tentukan variabel
X1=kain sutera
X2=kain wol
2.
Fungsi tujuan
Zmax= 40X1 + 30X2
3.
Fungsi kendala / batasan
1. 2X1 + 3X2_60 (benang sutera)
2. 2X2_30 (benang wol)
3. 2X1 + X2_40 (tenaga kerja)
4.
Membuat grafik
1. 2X1 + 3 X 2=60
X1=0, X2 =60/3 = 20
X2=0, X1= 60/2 = 30
2. 2X2_30
X2=15
3. 2X1 + X2_40
X1=0, X2 = 40
X2=0, X1= 40/2 = 20
Gambar 3.2 Grafik Studi Kasus
Cara mendapat kan
solusi optimal:
1. Dengan mencari
nilai Z setiap titik ekstrim.
Titik A
X1=0, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
X1=20, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20 X2=10
Titik A
X1=0, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 . 0 = 0
Titik B
X1=20, X2=0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 20 + 30 . 0 = 800
Titik C
Mencari titik potong (1) dan (3)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + X2 = 40
2X2=20 X2=10
Masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3X2 = 60
2X1 + 3 . 10 = 60
2X1 + 30 = 60
2X1 = 30 X1 = 15
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
40X1 + 30X2 = 40 . 15 + 30 . 10 = 600 + 300 = 900 (optimal)
Titik D
2X2 = 30
X2 = 15
masukkan X2 ke kendala (1)
2X1 + 3 . 15 = 60
2X1 + 45 = 60
2X1 = 15 X1
= 7,5
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 7,5 + 30 . 15 = 300 + 450 = 750
Titik E
X2 = 15
X1 = 0
masukkan nilai X1 dan X2 ke Z
Z = 40 . 0 + 30 .15 = 450
Contoh Studi Kasus dalam Dunia Teknik Sipil.
Tb. Bhakti
Jaya Abadi
memiliki Jasa dalam pembuatan 2 jenis produk, yaitu Pondasi
Cakar Ayam
dan Pondasi Batu Kali. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan baku
Besi ø10 mm, bahan baku Besi ø8 mm dan tenaga kerja. Maksimum
penyediaan Besi ø10 mm adalah 300 m per hari, Besi ø8 mm 180 m per hari dan tenaga kerja 180
menit per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku
dan jam tenaga kerja dapat dilihat dalam table berikut:
Gambar 3.3 Tabel Studi Kasus (Teknik Sipil)
Kedua jenis produk memberikan keuntungan sebesar Rp
5 juta untuk Pondasi Cakar Ayam
dan Rp 3 juta untuk Pondasi Batu Kali. Masalahnya adalah bagaimana menentukan jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi
setiap hari agar keuntungan yang diperoleh bisa maksimal.
Langkah-langkah:
1.
Tentukan variabel
X1= Pondasi Cakar
Ayam
X2= Pondasi Batu
Kali
2.
Fungsi tujuan
Zmax= 5X1 + 3X2
3.
Fungsi kendala / batasan
1. 10X1 + 5X2_300 (Besi ø10 mm)
2. 3X1 + 6X2_180 (Besi ø8 mm)
3. 10X1 + 5X2_180 (Tenaga Kerja)
4.
Membuat grafik
1. 10X1 + 5X2 = 300
X1=0, X2 =300/10 = 30
X2=0, X1= 300/6 = 50
2. 3X1 + 6X2 = 180
X1=0, X2 =180/3 = 60
X2=0, X1 =180/6 = 30
3. 10X1 + 5X2 = 180
X1=0, X2 = 180/10 = 18
X2=0, X1 = 180/5 = 36
Gambar 3.4 Grafik Studi Kasus (Teknik Sipil)