LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
By: Saiful Yuyun Ichwan
Hallo Guys....
Sebelumnya
gua ucapin, Assalamualaikum Wr. Wb.
Semuanya
sehat ya??? Alhamdulillah kalau pada sehat, oke kali ini gua bakal Share
mengenai tentang Laporan PKL, Wowwww, banyak Siswa/i SMK saat mendengar kalimat
Laporan PKL ini membuat bulu kuduk merinding ketika mendengarnya hahaha, Masa
sihh?? Iyaaa gua juga pernah ngalamin hal yang sama kok. Banyak Sebagian dari
kalian kesulitan mengerjakan Tugas Akhir dari PKL ini yaitu membuat Laporan
nya.
Nahhhhh
teman-teman, maka dari itu gua bakal menulis dan Membantu kalian-kalian yang
sedang berjuang keras membuat Laporan PKL yang baik dan Benar, Insya Allah ya.
Huhhhhh!
GANBATTE!!!.
Disini
gua bakal memposting Hasil kerja keras, keringat dan susah payah membuat
Laporan gua saat selesai PKL dulu, ya kurang lebih 3-4 kali Revisi lah,
bayangkan saja ada berapa lembar kertas terbuang sia sia ahahahahahaha.
Oh iya
kebetulan Gua dari SMK NEGERI 3 DEPOK, Jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton
(TKBB). Jurusan ini bisa di bilang Jurusan Sipil dalam Perkuliahan begitu
teman-teman. Bagi kalian yang jurusannya hampir serupa mungkin lebih gampang
menyimaknya, menjadi point Plus juga buat kalian yang mengerti jurusan ini
hahahaha.
Oke
langsung saja Simak Artikel Laporan dibawah ini.
POINT
PERTAMA.
Yang
perlu kalian Ketahui Dalam Laporan ini Terbagi menjadi beberapa Bagian, Yaitu :
1. COVER
2. LEMBAR
PENGESAHAN
3. DAFTAR
ISI
4.
KESIMPULAN
5. DAFTAR
PUSTAKA
__________________________________________________________________________________
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
PELAKSANAAN PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN
RUMAH SAKIT OMNI
PT. PP (Persero) Tbk
Laporan ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Ujian
Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2016/2017
Oleh :
SAIFUL YUYUN ICHWAN
NISS : 9984*****
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON
PEMERINTAHAN KOTA DEPOK
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 3
DEPOK
Jl. Ahdi Karya Depok II, Kecamatan Sukmajaya Kota Depok
Telp. (021) 77828962
Tahun 2016/2017
__________________________________________________________________________________
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini telah diteliti, diperiksa, dan disetujui
Oleh
Pembimbing
PT. PP
(Persero) Tbk
PROYEK
PEMBANGUNAN OMNI HOSPITALS
Pada Tanggal
: 24 November 2015
Atas Nama
Pemimpin Instansi,
Project
Manager
LUKAS RIS INDARTO S.T.
NRP :
2007050
Site
Administration
Manager
Site Engginering Manager
YANUAR EFENDY S.E.
ZOCHDI
GUNARSA S.T.
NRP :
2013254
NRP
: 2013074
__________________________________________________________________________________
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini telah diteliti, dipelajari dan disetujui
Oleh
Pembimbing dari SMK Negeri 3 Depok
Sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun
Pelajaran 2016/2017
Pembimbing
1
Pembimbing 2
M. RIZAL ARSYAD, ST., MT.
H. Ma’Mun, S.Pd. MM
NIP
:
NIP :
Mengetahui
Kepala
SMK Negeri 3
Depok
Kepala Program Keahlian
LUSI
TRIANA, S.Pd. MM
RIFKA AMILA, S.T, M
NIP
:
NIP :
__________________________________________________________________________________
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
Praktik Industri (Prakerin) ini Telah diujikan
Pada Tanggal
: _________________ 2016
NAMA PENGUJI
|
TANDA TANGAN
|
1.
|
|
2.
|
|
3.
|
|
4.
|
|
5.
|
__________________________________________________________________________________
MOTTO
Ø Semakin sulit tantangan & pekerjaan semakin
banyak pula ilmunya.
Ø Kedisiplinan adalah kunci kesuksesan.
Ø Mencari ilmu bisa dari mana saja, kapan saja, dan
dimana saja.
Ø Rajin-rajinlah bertanya agar tak tersesat
dijalan
__________________________________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T atas segala petunjuk dan
karunianya sehingga kami dapat menyusun laporan kerja pelaksanaan Praktik Kerja
Industri sebagai sebuah pola pendidikan yang dilaksanakan oleh Sekolah Menengah
Kejuruan.
Dalam rangka meningkatkan mutu tamatan SMK yang meliputi kemampuan kerja dan
sikap profesional, serta jumlah tamatan yang sesuai dengan kebutuhan dunia
kerja, maka SMK Negeri 3 Depok melakukan pendekatan pembelajaran yang
melibatkan Dunia Usaha/ Dunia Industri melalui kegiatan Praktik Kerja Industri
(Prakrin).
Dalam penyusunan laporan ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dan masukan
dari banyak pihak maupun bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat.
Penyusun secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.
Ibu Lusi Triana. S. Pd., M.M. selaku Kepala SMK
Negeri 3 Depok yang telah memberikan naungan dalam proses pembuatan laporan
Prakerin.
2.
Ibu Rifka Amila, S.T, MM, selaku Kepala Program
Teknik Kontruksi Batu dan Beton.
3.
Bapak M.Rizal Arsyad, S.T., MT selaku Pembimbing
Utama/ Teknis.
4.
Bapak H. Ma’mun S.Pd. MM, selaku Pembimbing
Penulisan.
5.
Bapak Lucas Ris Indarto S.T., selaku Project
Manager.
6.
Bapak Yanuar Efendy S.E., selaku (SAM) Site
Administrasion Manager.
7. Bapak Zochdi Gunarsa S.T., selaku (SEM) Site Enginering Manager.
8.
Bapak Ahmad Aaif Andhi, Wendi Novriawan, M Rizky
Gumilang, Haryono, Ayep Pandi, dan Deri selaku pembimbing Drafter dan Lapangan.
9.
Segenap Bapak dan Ibu Guru serta karyawan SMK
Negeri 3 Depok.
10.
Kedua Orang Tua dan segenap Keluarga.
Depok, 26
November 2015
Penyusun
__________________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan dari Perusahaan/Instansi ........................................................
i
Lembar Pengesahan dari Sekolah ..........................................................................
ii
Lembar
Pengesahan Penguji Perusahaan ..............................................................
iii
Lembar
Pengesahan Penguji dari Sekolah
............................................................ iv
Moto .......................................................................................................................
v
Kata
Pengantar ......................................................................................................
vi
Daftar Isi .............................................................................................................
viii
Daftar
Gambar .......................................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ....................................................................................
1
B.
Ruang Lingkup ....................................................................................
3
C.
Tujuan Penulisan .................................................................................
4
D.
Metode Penyusunan ............................................................................
5
E.
Sistem Matika Penyusunan .................................................................
6
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A.
Sejarah berdirinya Perusahaan/Instansi ...............................................
7
B.
Organisasi/Struktur Perusahaan/Instansi ...........................................
10
C.
Tata tertib kerja Perusahaan/Instansi .................................................
12
D.
Disiplin dan keselamatan kerja Perusahaan/Instansi .........................
13
BAB III
PELAKSANAAN PENGECORAN BALOK DAN PLAT LANTAI PADA PROYEK OMNI HOSPITALS
A.
Landasan Teoritis ..............................................................................
15
B.
Flow Chart .........................................................................................
18
C.
Persiapan ...........................................................................................
21
D.
Langkah Kerja ...................................................................................
30
E.
Hasil ..................................................................................................
38
BAB IV
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan .......................................................................................
39
B.
Saran .................................................................................................
39
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
__________________________________________________________________________________
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Auto Level
........................................................................................
22
Gambar 3.2
Tripot/Statif
......................................................................................
23
Gambar 3.3.
Rambu ukur
.....................................................................................
23
Gambar 3.4.
Pita ukur ..........................................................................................
24
Gambar 3.5.
Bor Listrik
.......................................................................................
24
Gambar 3.6.
Baut/ Mur ........................................................................................
25
Gambar 3.7.
Paku
.................................................................................................
25
Gambar 3.8.
Palu ..................................................................................................
26
Gambar 3.9.
Main Frame
.....................................................................................
26
Gambar 3.10.
Ladder Frame
................................................................................
27
Gambar 3.11.
Cross Brace
...................................................................................
27
Gambar 3.12.
U-Head
..........................................................................................
27
Gambar 3.13.
Jack Base
.......................................................................................
28
Gambar 3.14.
Scaffolding
....................................................................................
28
Gambar 3.15.
Vibrator .........................................................................................
29
Gambar 3.16.
Pembuatan Bekisting Balok
.......................................................... 30
Gambar 3.17.
Pembesian pada balok ...................................................................
32
Gambar 3.18.
Bucket
...........................................................................................
34
Gambar 3.19.
Penuangan Beton segar dari Bucket
............................................. 35
Gambar 3.20.
Perataan dan pemadatan Coran
.................................................... 36
Gambar 3.21.
Alat Vibrator/Pemadat
.................................................................. 36
Gambar 4.1.
Balok yang sudah jadi dilihat dari dalam ........................................
38
Gambar 4.2.
Balok yang sudah jadi dilihat dari sisi samping bangunan ............. 38
__________________________________________________________________________________
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
di SMK meliputi proses pembelajaran dan pembimbingan di sekolah serta proses
pelatihan kerja di dunia kerja yang sesungguhnya. Proses pembelajaran di
sekolah bertujuan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian peserta
didik agar menjadi sumber daya manusia indonesia yang memiliki ke pribadian
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi agar mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntunan perkembangan
IPTEK.
Proses pelatihan kerja di dunia kerja
dilakukan agar peserta didik menguasai kompetensi yang terstandar pada
bidangnya, mengembangkan dan menginternalisasi sikap profesionalisme sebagai
tenaga kerja yang berkualitas unggul.
Atas dasar itulah maka kegiatan
pendidikan dan pelatihan di SMK harus melibatkan Dunia Usaha/ Dunia Industri
sebagai Institusi Pasangan yang dapat
berperan aktif untuk mendukung ketercapaian tujuan pendidikan SMK, di antaranya
melalui kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin).
Bekisting
adalah merupakan suatu konstruksi pendukung pada pekerjaan konstruksi beton dan
biasanya terbuat dari bahan kayu, alumunium, dan sebagainya. Berbagai material
dapat digunakan namun pemilihan jenisnya harus mempertimbangkan dari segi
teknis dan nilai ekonomis.
Berdasarkan
cara pengerjaannya bekisting dapat dibentuk secara konvesional yang langsung
dikerjakan dilapangan maupun sistem pabrikasi atau merupakan pengembangan dari
sebuah sistem bekisting yang mudah di pasang, kuat, awet dan mudah dibongkar.
Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa bekisting adalah sebuah konstruksi non
permanent yang mampu memikul beban sendiri berat beton basah, beban hidup, dan
sebagai sarana pendukung dalam mencetak konstruksi beton sesuai dengan ukuran,
bentuk, rupa serta bentuk permukaan yang diinginkan, dengan demikian bekisting
berperan penting dalam proses konstruksi beton.
B. Ruang
Lingkup
Ruang likup ini meliputi
kegiatan-kegiatan kami selama melaksanakan Prakerin di PT. PP (Persero) Tbk
Proyek Pembangunan OMNI HOSPITALS, Kami mendapatkan banyak sekali
ilmu/pengetahuan baru yang belum kami temui/pelajari di sekolah. Selama kami
prakerin di PT. PP (Persero) kami dapat mengenali cara kerja Auto Level, Theodolite, cara menggunakan
alat dengan benar dan agar berhati-hati dalam menggunakan alat tersebut,
mengenal juga berbagai alat/kendaraan berat seperti Excavator, Crawler Crane, Dump Truck, Mesin Pancang, Truck Molen,
dll. Dengan melaksanakan tugas tersebut kami mengerti dan dapat pengetahuan
baru, dan kami sangat berterima kasih kepada pembimbing dan segenap karyawan
PT. PP (Persero) Tbk karna sudah mau memberi pengetahuan dan ilmu-ilmu yang
belum pernah saya dapatkan di sekolah.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan jumlah kegiatan dan pengumpulan
data-data yang dilakukan oleh penulis selama melaksanakan Prakerin, maka tujuan
penulisan Laporan Prakerin tersebut adalah :
Ø Untuk
Belajar Pelaksanaan Pengecoran Balok
dan Plat Lantai pada Proyek
Pembangunan OMNI HOSPITALS.
Selain tujuan diatas penulisan laporan
juga mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap apa yang pernah
dikerjakan dan dilakukannya. Penulisan laporan juga mengajarkan pada siswa
untuk belajar mendeskripsikan segala sesuatu yang pernah dilakukannya.
D. Metode Penyusunan
Selama saya melaksanakan Prakerin,
saya mengumpulkan data dari hasil Prakerin dari tanggal 24 Agustus – 24
November 2015. Untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dalam penyusunan laporan serta teknik pengumpulan data yang
baik, sehigga data yang diperoleh dapat membuktikan kebenarannya. Adapun
penyusunan laporan ini berdasarkan data-data yang diperoleh dari :
1. Observasi
Melihat tempat dan mempraktekan
secara lansung cara melaksanakan Prakerin.
2. Wawancara (Interview)
Dalam hal ini saya mengadakan
wawancara secara langsung mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyusunan laporan, baik dengan instruktur atau non instruktur.
3. Metode Partisipasi Dalam Tugas
Rutin
Yaitu ikut mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan segingga penyusun mengetahui bagaimana kegiatan yang
ada pada objek penulisan yang diteliti.
4. Browsing Internet
Hal ini
dilakukn oleh penyusun untuk melengkapi kekurangan dan menambah data dengan
mencari data (Browsing) dalam media
internet untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
E. Sistematika Penyusunan
Bab 1 Pendahuluan :
Bab ini
terdiri dari Latar Belakang Prakerin, Ruang Lingkup, Tujuan Penuilisan Laporan
Prakerin, Metode Penyusunan Laporan Prakerin, dan Sistematika Penyusunan
Laporan Prakerin.
Bab II Tinjauan Umum Perusahaan :
Bab ini
terdiri dari sejarah Berdirinya PT. Pembangunan Perumahan, Organisasi/Struktur
Perusahaan, Organisasi/Struktur Proyek, Tata Tertib Kerja Proyek, dan Landasan
Teori.
Bab III Uraian Pelaksanaan
Prakerin :
Bab ini
terdiri dari Progam Pelaksanaan Prakerin, dan Jurnal Kegiatan.
Bab IV Penutup :
Bab ini
terdiri dari Kesimpulan, Saran-saran, Lampiran, dan Daftar Pustaka.
__________________________________________________________________________________
BAB II
TINJAUAN
UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. PP (Persero)
Tbk.
·
Tahun 1953
PT. PP
(Persero) didirikan dengan nama NV Pembangunan Perumahan berdasarkan Akta
Notaris No 48 tanggal 26 Agstus 1953. Pada saat itu didirikan PT. PP (Persero)
dipercaya untuk membangun rumah bagi para petugas PT Semen Gresik Tbk, anak
perusahaan dari BAPINDO di Gresik.
·
Tahun 1960
Sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1960, PN (Perusahaan Negara)
Pembangunan Perumahan berubah menjadi PN Pembangunan Perumahan.
·
Tahun 1962
Pada tahun 1962, PT. PP (Persero)
menyelesaikan pembangunan Hotel Indonesia, 14 cerita dengan 427 kamar, yang
pada saat itu adalah bangunan tertinggi di Indonesia.
·
Tahun 1971
Sasuai dengan peraturan
pemerintah Nomor 39 Tahun 1971, PN Pembangunan Perumahan berubah menjadi PT
Pembanguan Perumahan (Persero), yang disahkan melalui Akta No 78 tanggal 15
Maret 1973. Bisnis inti Persero adalah jasa Kontruksi.
·
Tahun 1991-2007
Selama
lebih dari lima dekade, PT. PP (Persero) telah menjadi pemain kunci dalam
bisnis Konstuksi Nasional. Selanjutnya mulai tahun1991, PT. PP (Persero)
melakukan diversifikasi usaha, termasuk sewa ruang kantor di Plaza PP dan
pengembangan bisnis reality di daerah Cibubur.
·
Tahun 2009
Pada tahun2009, seiring dengan
pertumbuhan bisnis dan kondisi keuangan, maka PT. PP (Persero) akan
melaksanakan program dalam penawaran Umum Saham ke Publik (Offering/ IPO
Initial Public). Dimana pelaksanaan program IPO PT. PP (Persero) telah mendapat
persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Nomor 76
Tahun 2009 Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara melalui Penerbitan dan
Penjualan Saham Baru pada Perusahaan (Persero) PT Pembangunan Perumahan
tanggal28 Desember 2009.
·
Tahun 2010
Peraturan baru dari Pemerintah
mengenai Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara, oleh karena itu pada
tanggal 9 Februari 2010 PT. PP (Persero) telah memenuhi persyaratan listing di
PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Adapun
bidang usaha Perusahaan adalah menangani Proyek-proyek yang meliputi :
·
Building.
·
Irigasi,
Jembatan dll.
·
Mekanika/
Elektrikal.
·
PLTU,
Lapangan Golf, Sarana rekreasi, dan lain-lain.
Adapun
wilayah kerjanya tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari cabang I sampai VIII
yang antara lain :
·
Cabang I
meliputi wilayah Medan dan Aceh.
·
Cabang II
meliputi wilayah Lampung, Jambi, dan Bengkulu.
·
Cabang
III meliputi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
·
Cabang IV
meliputi wilayah Bandung dan sekitarnya.
·
Cabang V
meliputi wilayah Semarang dan Yogyakarta.
·
Cabang VI
meliputi wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
·
Cabang
VII meliputi wilayah Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya.
·
Cabang
VIII meliputi wilayah Riau, Batam, dan Kalimantan.
B. Struk
Organisasi Proyek Omni Hospitals
C. Tata Tertib Kerja Proyek
a. Wajib Baca
1. Pakailah alat pengaman diri selama bekerja.
2. Mulailah pekerjaan dengan semangat dan akhirlah dengan
selamat.
3. Selain petugas dilarang masuk area proyek.
4. Hindarilah kecelakaan, keluarga anda menunggu dirumah.
5. Kecerobohan dan kelalaian sebab utama kecelakaan kerja.
b. Peringatan Keselamatan Kerja
1. Yang tidak berkepentingan dilarang masuk !!!.
2. Peringatan! Pekerjaan proyek kawasan wajib lapor. Anak-anak
dilarang masuk.
3. Awas! Kawasan rawan kecelakaan, utamakan keselamatan kerja !.
4. Helm harus dipakai dilokasi proyek, gunakan helm standar dan
lengkap.
5. Gunakan sepatu kerja/ pelindung kaki selama anda bekerja.
D. Disiplin dan Keselamatan Kerja Proyek
Kedisiplinan kerja sangat penting agar staff PT. PP (Persero)
Tbk. Dan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Untuk itulah perlu
untuk dikeluarkannya suatu tata tertib karyawan perusahaan tersebut,
diantarannya:
1.
Seragam kerja karyawan
Dilingkungan kerja PT.PP (Persero) Tbk memiliki standar
perlengkapan yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan, mulai dari seragam
kerja dilingkungan proyek dan kantor sampai atribut sebagai penunjnang
keselamatan kerja proyek.
2.
Jam kerja karyawan
Jam kerja hari senin s/d Sabtu (kecuali jam kerja dilapangan,
masuk setiap hari). Berikut penjelasannya:
- Masuk jam kerja :
Pukul 08.00 WIB
- Pulang jam kerja :
Pukul 18.00 WIB
- Istirahat :
Pukul 12.00 – 13.00 WIB
3.
Jam lembur karyawan
Bagi karyawan yang bekerja terus 1 jam atau lebih bahkan bisa
sampai 24 jam setelah jam 19.00 WIB bisa diperhitungkan sebagai jam lembur.
Besarnya uang lembur per jam di berikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.
Tidak masuk kerja karyawan
Bagi karyawan yang berhalangan maupun tidak masuk kerja
karena sakit selama satu hari atau lebih, harus ada bukti surat keterangan dari
dokter. Bila tidak ada surat keterangan dari dokter maka dipotong dari hak
cuti.
5.
Cuti kerja karyawan
Bagi karyawan yang ingin mengambil hak cutinya maka yang
diterima adalah 12 hari pertahun. Sedangkan untuk izin, maksimal 12 hari dalam
setiap bulan dan meminta izin kepada pimpinan langsung.
__________________________________________________________________________________
BAB III
PELAKSANAAN PENGECORAN BALOK DAN
PLAT LANTAI
A. Landasan Teoritis
a. Pengertian Bekisting
Bekisting adalah konstruksi bersifat sementara yang merupakan
setakan untuk menentukan bentuk dari konstruksi beton pada saat beton masih segar.
Menurut Stephens (1985), formwork atau bekisting adalah cetakan
sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan di cetak
sesuai bentuk yang di inginkan. Dikrenakan berfungsi sebagai cetakan sementara,
bekisting akan di lepas atau di bongkar kembali apa bila beton yang di tuang
sudah mencapai kekuatan yang cukup.
b. Fungsi Bekisting
Dengan mendasarkan pada pengertian sebelumnya bahwa bekisting
merupakan konstruksi bersifat sementara maka hakekat dari pada bekisting itu
adalah konstruksi sederhana tapi harus kuat, dan mampu menahan beban yang
bekerja selama proses pekerjaan pengecoran.
Pada dasarnya konstruksi bekisting memiliki 3 hal fungsi,
yaitu :
1. Menentukan bentuk dari konstruksi beton yang akan dibuat.
2. Memikul dengan aman beban yang ditimbulkan pleh spesi beton
serta beban luar yang menyebabkan perubahan bentuk pada beton. Namun perubahan
ini tidak melampau batas toleransi yang ditetapkan.
3. Bekisting harus dapat dengan mudah dipasang dan di bongkar atau
di pindahkan. Mempermudah proses produksi beton masal dalam ukuran yang sama.
Berdasarkan fungsi beton, konstruksi bekisting dapat dibagi
menjadi 3 bagian konstruksi, yaitu :
1. Bekisting kotak.
2. Konstruksi penopang.
3. Bracing/ skur (penjaga kestabilan).
Dalam proses desain cetakan perlu memperhatikan beberapa hal,
yaitu :
1. Kualitas material cetakan yang digunakan harulah mampu
menghasilkan permukaan yang baik dan ketepatan ukuran bekisting yang sesuai.
2. Keamanan dari cetakan harus diperhitungkan dari perubahan
pembebanan yang akan terjadi, tanpa menimbulkan bahaya bagi material maupun
pekerja konstruksi itu sendiri.
3. Memperhatikan faktor ekonomis agar dapat meredukasi biaya
operasional bekisting.
Untuk jenis bekisting kita
memakai jenis bekisting Konvensional atau bekisting tradisional. Bekisting
Konvensional adalah bekisting berbahan dasar kayu ini dalam proses pekerjaannya
dipasang dan dibongkar pada bagian struktur yang akan dikerjakan. Pembongkaran
bekisting dilakukan dengan melepas bagian-bagian bekisting satu persatu setelah
beton mencapai kekuatan yang cukup. Jadi bekisting tradisional ini pada umumnya
hanya dipakai satu kali pekerjaan, namun jika material kayu masih layak, dapat
digunakan kembali untuk bekisting lainnya.
Dalam bekisting Konvesional
terdapat kelebihan dan kekurangan, antara lain sebagai berikut :
Kelebihan Bekisting Konvesional.
1.
Harganya
yang sangat Ekonomis.
2.
Bahan
material sangat mudah didapat.
3.
Bahan
yang relatif ringan.
Kekurangan
Bekisting Konvensional
1.
Material
kayu tidak awet untuk dipakai berulang-ulang.
2.
Wakyu
yang dibutuhkan untuk memasang dan membongkar menjadi lama.
3.
Banyak
menghasikan sampah kayu dan paku, sehingga lokasi proyek kotor.
4.
Bentuk
tidak presisi.
B. Flow
Chart/ Alur Pelaksanaan Pengecoran
Balok dan Plat Lantai pada Proyek
Pembangunan OMNI HOSPITALS.
C.
Persiapan
Sebelum
melaksanakan Pengerjaan Pembuatan Begesting dan Pengecoran Balok, harus
melihat/ membaca gambar terlebih dahulu untuk mengetahui jumlah ukuran yang
tertera dalam gambar dan menentukan titik tempat yang akat di ukur dengan
menggunakan alat Automatic Level. Dan selalu mengutamakan keselamatan dengan
memakai alat pelindung diri sebelum melakukan kegiatan tersebut. Beberapa alat
yang akan dipakai antara lain.
1.
Helm
Proyek
2.
Sepatu
sefety
3.
Sarung
tangan
Adapun
beberapa alat yang harus ada pada saat membuat, memasang dan mengecor Bekisting
Balok, yaitu :
1.
Automatic
Level
2.
Tripod
3.
Rambu
Ukur
4.
Meteran
5.
Bor
listrik
6.
Mur/ Baut
7.
Paku
8.
Palu
9.
Scaffolding
10. Base Jack
11. Vibrator
a. Pengertian masing-masih alat
1). Automatic Level
Automatic
Level atau biasa disebut Auto Level adalah alat yang biasa digunakan untuk
menentukan elvasi/ tinggi atau beda tinggi suatu lantai, balok, bangunan dan
lain-lain yang membutuhkan elvasi berdasarkan ketinggian titik yang di ketahui.
2). Tripod/Statis
Tripot
adalah alat utama yang dipakai untuk meletakan alat Theodolite/Auto Level
dengan posisi yang aman dan datar. Dan dapat menyesuaikan dengan bentuk
permukaan bumi yang tidak datar.
3). Rambu
Ukur
Rambu
ukur adalah alat bantu dalam pengukuran jarak optis maupun beda tinggi yang
bentuk fisiknya berupa mistar dengan panjang (pada umumnya) 3 meter atau 5
meter, berskala didua sisi-sisi kanan dan kiri dan bercak hitam putih atau
merah putih. Rambu ukur terbuat dari bahan yang tahan terhadap kondisi
lapangan.
4).
Meteran/ Pita ukur
Meteran atau biasa di sebut pita
ukur atau tape adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang
antara 5m, 25m, 50m. Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau
pengukur lebar jalan.
5). Bor
Listrik
Bor ini
biasa dapat digunakan untuk membuat lubang tetentu di suatu besi maupun kayu,
tetapi terdapat juga mata bor untuk mengencangkan mur pada suatu alat tertentu
dengan tujuan mempercepat pengerjaan.
6). Baut/
Mur
Benda ini
digunakan untuk memperkuat/ menyatukan papan dengan besi untuk dijadikan
sebagai bekisting balok.
7). Paku
Paku ini
digunakan untuk menyatukan antara papan triplek yang akan disambung menjadi
satu pada pembuatan Bekisting balok.
8). Palu
Palu
digunakan sebagai pemukul benda yaitu lebih tepatnya paku yang akan ditancapkan
kedalam suatu benda untuk memperkuat.
9).
Scaffolding
Benda ini
digunakan untuk menahan beban pemasangan Bekisting hingga akhirnya bekisting
siap di bongkar ketika beton sudah cukup kuat. Adapun bagian bagian Scaffolding
untuk Pengerjaan Bekisting Balok, yaitu :
a). Main Frame, Merupakan rangka utama pada rangkaian scaffolding, ada
beberapa ukuran tinggi 1,7 meter dan 1,9 meter dengan lebar 1,22 meter.
b). Ladder Frame, berada pada atas Main Frame. Biasanya digunakan untuk
menyambung agar lebih tinggi dan kokoh. Tingginya pun ada 90 dan 120 cm.
c). Cross Brace, merupakan bagian untuk menyambungkan antara Main Frame
dengan menyilang. Ada dua ukuran panjang 220 cm dan 193 cm.
d). U-Head, digunakan sebagai ujung paling atas rangkaian. Tepatnya
diatas Ladder Frame, bentuk seperti huruf U yang berfungsi menopang Balok kayu/
balok besi dan bisa di setel ketinggiannya.
e). Jack Base, berfungsi sebagai tumpuan rangkaian. Yang terletak pada
bawah untuk menopang beban berat.
10). Vibrator
Alat ini
digunakan pada saat pengecoran dilakukan, alat ini berfungsi sebagai penggetar
atau pemadat dalam pengecoran agar semua ruang tertutup rata dengan beton-beton
segar.
D. Langkah Kerja
Sebelum
melakukan Pengerjaan Pembuatan Bekisting dan Pengecoran Balok pada pembangunan Rumah Sakit Omni, Pekerjaan
balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada
proyek Rumah Sakit Omni sistem balok yang dipakai adalah konvesional. Balok
yang digunakan memiliki tipe yang berbeda-beda. Balok terdiri dari balok induk
dan balok anak.
Semua
pekerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan, mulai
pembesian, pemasangan bekisting dan pengecoran.
1.
Tahap
Pekerjaan Balok
Pengerjaan balok dan pelat dilakukan secara
bersamaan pada dasar.
a)
Pembekistingan
balok
1)
Scaffolding dengan
masing-masing jarak 100 cm disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di
lapangan, baik untuk bekisting balok maupun pelat.
2)
Memperhitungkan
ketinggian scaffolding balok dengan
mengatur base jack atau U-head jack
nya.
3)
Pada U-head dipasang balok kayu (girder) 6/12
sejajar dengan arah cros brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak
50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintang, kemudian dipasang pasangan plywood sebagai alas balok.
4)
Setelah
itu, dipasang dinding bekisting balok dan kunci dengan siku yang dipasang
diatas suri-suri.
b)
Pengecekan
bekisting
Setelah pemasangan bekisting
balok telah dianggap selesai selanjutnya pengecekan tinggi level pada bekisting
balok dengan alat level dan rambu ukur. Jika sudah selesai maka bekisting untuk
balok sudah siap.
c)
Pembesian
balok
1)
Untuk
pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian diangkat
menggunakan tower crane ke lokasi yang akan dipasang.
2)
Besi
tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakan diatas bekisting balok dan
ujung besi balok dimasukan kekolom.
3)
Pasang
beton decking untuk jarak selimut
beton pada alas dan samping balok lalu diikat.
Untuk pembesian balok dilakukan 3
kali perubahan dalam metode pemasangannya. Perubahan yang pertama yaitu semua
besi tulangan di pabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada
kendala pada saat pertemuan pembesian kolom sehingga dilakukan perubahan yang
kedua yaitu dengan pembesian pabrikasi sebagian, tulangan memanjang dan
sengkang dipisah namun ada kendala pada saat pembersihannya dan perubahan yang
terakhir semua bagian
pembesian dilakukan ditempat yang
akan di cor tidak dipabrikasikan lagi dan sampai kini metode yang paling baik
untuk digunakan.
d)
Pengecekan
pembesian
Setelah
pembesian dianggap selesai, lalu diadakan checklist/ pemeriksaan untuk
tulangan. Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan
jumlah tulangan utama, diameter, jarak dan jumlah sengkang, ikatan kawat dan
beton decking.
2.
Tahap
pengeceroan balok
a)
Administrasi
pengecoran
1)
Setelah
bekisting dan pembesian siap enggineer
mengecek ke lokasi atau zona yang akan di cor.
2)
Setelah
semua Ok, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke konsultan
pengawas.
3)
Kemudian
tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat cor.
4)
Setelah
Ok konsultan pengawas menandatanfani surat izin cor tersebut.
5)
Surat
izin cor dikemblikan kepada engineer dan pengecoran boleh dilaksanakan.
b)
Proses
pengecoran balok
Peralatan pendukung untuk
pekerjaan pengecoran balok diantarannya : bucket, truk mixer, vibrator, lampu
kerja, papan perata.
1)
Setelah
mendapatkan ijin pengecoran disetujui, engineer menghubungi pihak beaching plan
untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang dibutuhkan dilapangan.
2)
Pembersihan
ulang area yang akan dicor dengan menggunakan air compressor sampai benar-benar
bersih.
3)
Truck
Mixer tiba diproyek dan laporan ke satpam kemudian petugas dari PT. ADHIMIX
PRECAST menyerahkan bon penyerahan barang yang brisi waktu keberangkatan,
kedatangan, waktu selesai dan volume.
4)
Bucket
dipersiapkan sebelumnya kemudian disiram air untuk membersihkan bucket dari
debu-debu atau sisa pengecoran sebelumnya. Selanjutnya satu keranjang dorong
untuk mengambil sampel dan test slump yang diawali oleh engineer dan pihak
pengawas.
5)
Setelah
dinyatakan Ok. Pengecoran siap dilaksanakan.
6)
Sampel
benda uji diambil bersamaan selama pengecoran berlangsung, diambil beton yang
keluar dari truk kemudian dituang ke bucket diangkut dengan TC.
7)
Setelah
bucket sampai pada tempat yang akan di cor, petugas bucket membuka kutup bucket
untuk mengeluarkan beton segar ke area pengecoran.
8)
Kemudian
pekerja cor meratakan beton segar tersebut kebagian balok, lalu chek ketebalan
dengan level. 1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan kurang lebih
5-10 menit disetiap bagian yang di cor. Pemadatan tersebut bertujuan untuk
mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan mengurangi kualitan
beton.
9)
Setelah
dipastikan balok terisi beton semua, permukaan beton segar tersebut diratakan
dengan menggunakan balok kayu panjang dengan memberhatikan batas ketebalan
pelat yang ditentukan sebelumnya.
10)
Pekerjaan
ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang telah ditentukan,
idealnya waktu pengecoran 6 sampai 8 jam.
3.
Pembongkaran
bekisting
Untuk balok pembongkaran
bekisting dilakukan 7hari seletah pengecoran. Sebagi penunjang sampai balok
benar-benar mengeras.
4.
Perawatan
(curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran,
maka untuk menjaga agar mutu beton tetep terjaga dilakukan perawatan beton.
Perawatan beton yang dilakukan adalah dengan menyiram beton 2 kali sehari
selama 1 minggu.
__________________________________________________________________________________
BAB IV
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Dalam kegiatan Prakerin yang
bertepatan pada tanggal 24 Agustus s/d 24 November 2015 di PT. PP (Persero)
Tbk. Dapat disimpulkan bahwa penulis mempelajari Ilmu tentang Pelaksanaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai
pada Proyek Pembangunan OMNI HOSPITALS yang melalui proses dari cara
pembuatan Bekisting Balok lalu Pemasangan Bekisting Balok sampai pada akhir
pengecoran dan Pembongkaran Bekisting Balok.
B. Saran
a. Saran untuk Perusahaan
ü PT. PP
(Persero) Tbk adalah tempak PKL yang sangat baik untuk memajukan kedisiplinan
dan kepandaian siswa/siswi.
ü Sebaiknya
para pembimbing PKL dari perusahaan lebih mantau pekerjaan para siswa/i PKL
b. Saran untuk Sekolah
ü Sebaiknya dari pihak Sekolah
dapat melaksanakan monitoring lebih dari dua kali agar dapat memantau kemajuan
siswanya di lapangan.
ü Diharapkan pihak sekolah dapat
tanggung jawab saat tidak dapat hadir dalam monitoring siswa atau siswinya
dalam prakerin.
_____________________________________________________________________________
DAFTAR
PUSTAKA
Saiful Yuyun Ichwan, 2015, Teknik
Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 3 Depok.
http://pnk3.com/
dasardasarpengukuran.blogspot.com/2010/10/teodolit-pembacaan-rambu-ukur.html?m=1
www.globalhutama.net/pages/artikel-17/arti-waterpass-44.html
__________________________________________________________________________________
OKEHHH
GUYS, Itulah hasil Laporang dari gua, semoga bisa meringankan beban agan semua
yang merasa kesulitan membuat Laporan. Yang mau di tana-tanya silakan Comment
di bawah dan boleh di sebarkan Info dari gua ini.
Oh iya
Guys, Bagi kalian yang telah meng copy-Paste ini boleh saja, Mohon di sertai
Link/Halaman Web ini yak. dan buat belajar agan-agan juga. Dan mohon maaf
bila terdapat kesalahan kata/Tulisan dalam Postingan ini.
SUKSES
BUAT SEMUANYA,
Terimakasih.
Wassalamuallaikum
Wr. Wb.
Follow ig
: @SaifulYun07 / www.instagram.com/saifulyun07
Itu jadi berapa lembar?
BalasHapussekitar 80 bro, itu belom disertai foto2 kegiatan
Hapusmas musiknya ngganggu pembaca
BalasHapus