Civil Engineering of Gunadarma University

STRATIFIKASI SOSIAL DI SEKITAR LINGKUNGAN (Saiful Yuyun Ichwan)





Saiful Yuyun Ichwan
NPM : 15317454
Dosen : Mrs. Meti Nurhayati, S.Sos., M.M
Matkul : Ilmu Sosial Dasar


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS GUNADARMA

Stratifikasi Sosial

         Stratifikasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status (Susanto, 1993). Definisi yang lebih spesifik mengenai stratifikasi sosial antara lain dikemukakan oleh Sorokin (1959) dalam Soekanto (1990) bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas tinggi dan kelas rendah. Sedangkan dasar dan inti lapisan masyarakat itu adalah tidak adanya keseimbangan atau ketidaksamaan dalam pembagian hak, kewajiban, tanggung jawab, nilai-nilai sosial, dan pengaruhnya di antara anggota-anggota masyarakat.

Teori Pembentukan Pelapisan Sosial

         Diferensiasi dan ketidaksamaan sosial mempunyai potensi untuk menimbulkan stratifikasi sosial dalam masyarakat. Diferensiasi sosial merupakan pengelompokan masyarakat secara horizontal berdasarkan pada ciri-ciri tertentu. Berbeda dengan ketidaksamaan sosial yang lebih menekankan pada kemampuan untuk mengakses sumberdaya, diferensiasi lebih menekankan pada kedudukan dan peranan.

         Stratifikasi sosial dapat terjadi sejalan dengan proses pertumbuhan atau dibentuk secara sengaja dibuat untuk mencapai tujuan bersama. Seperti apa yang dikemukakan Karl Marx yaitu karena adanya pembagian kerja dalam masyarakat, konflik sosial, dan hak kepemilikan.


Pembagian Kerja
         Jika dalam sebuah masyarakat terd`pat pembagian kerja, maka akan terjadi ketergantungan antar individu yang satu dengan yang lain. Seorang yang sukses dalam mengumpulkan semua sumber daya yang ada dan berhasil dalam kedudukannya dalam sebuah masyarakat akan semakin banyak yang akan diraihnya. Sedangkan yang bernasib buruk berada di posisi yang amat tidak menguntungkan. Semua itu adalah penyebab terjadinya stratifikasi sosial yang berawal dari ketidaksamaan dalam kekuasaan dalam mengakses sumber daya.

Menurut Bierstedt (1970) pembagian kerja adalah fungsi dari ukuran masyarakat


a) Merupakan
syarat perlu terbentuknya kelas.

b) Menghasilkan ragam posisi dan peranan yang membawa pada ketidaksamaan sosial yang berakhir pada stratifikasi sosial.
STRATIFIKASI SOSIAL di BERBAGAI NEGARA
1. Pada Masyarakat Amerika Serikat
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas sebagai berikut.
-          Kelas sosial atas lapisan atas
-          Kelas sosial atas lapisan bawah
-          Kelas sosial menengah lapisan atas
-          Kelas sosial menengah lapisan bawah
-          Kelas sosial bawah lapisan atas
-          Kelas sosial bawah lapisan bawah
2. Pada Masyarakat Eropa
Dikenal empat kelas sebagai berikut:
-         kelas puncak
-         kelas menengah terdiri atas kelas menengah berpendidikan dan kelas   menengah ekonomi
-         kelas pekerja
-         kelas bawah
3.     Pada masyarakat Indonesia
            Pelapisan sosial pada masyarakat Indonesia umumnya masih dikenal di daerah pedesaan. Beberapa ahli mengurai pelapisan sosial pada masyarakat desa sebagai berikut:
a)      Soetardjo Kartohadikoesoemo
-        Golongan cikal bakal
-        Golongan pendatang
-        Golongan penyewa (mondok)
-        Golongan numpang
b)      Teer Haar
-          Golongan pribumi pemilik tanah (sikep, kuli, baku, atau gogol)
-         Golongan pemilik rumah dan pekarangan saja atau tanah pertanian saja (indung atau lindung)
-         Golongan pemilik rumah saja di atas pekarangan orang lain (numpang)
c)      Koentjaraningrat
-          Keturunan cikal bakal desa dan pemilik tanah (kentol)
-          Pemilik tanah di luar golongan kentol
-          Mereka yang tidak memiliki tanah

STRATIFIKASI SOSIAL DI LINGKUNGAN HIDUP
Stratifikasi social di lingkungan tempat tinggal saya bisa dilihat berdasarkan tingkat ekonomi, tingkat pendidikan,dan status social.
Berdasarkan tingkat ekonomi terbagi atas orang kaya, orang berkecukupan, dan orang miskin. Hubungan ketiganya cukup seimbang karena orang kaya membantu orang miskin dan begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan tingkat pendidikan terbagi atas orang berpendidikan tinggi dan orang berpendidikan rendah. Contoh orang berpendidikan tinggi: sarjana, pelajar, pengajar, pegawai, dan cendikiawan. Contoh orang berpendidikan rendah: wirausahawan, pengangguran, anak jalanan,dll.
Berdasarkan status social terbagi atas orang terpandang/terhormat, orang biasa, dan orang kecil. Contoh orang terpandang: pejabat, ulama,ustadz,dll. Orang kecil misalnya golongan pekerja dan pedagang.














SUMBER
http://ockym.blogspot.co.id/2011/12/stratifikasi-sosial-dalam-kehidupan.html
http://muhgeryapriandi.blogspot.co.id/2014/01/stratifikasi-sosial-di-lingkungan.html







0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Cari Blog Ini

Translate